kita berjalan bersama berpegangan erat sambil bercerita..
kita bernyanyi lagu yang tidak begitu enak di dengar namun membekas tak terhapuskan
sebuah perjalanan tidak pernah seindah ini..
kita selalu gembira di hampir setiap saat,,
sampai kesedihan bertanya kemana dia harus pergi..
kita adalah kita.. saat orang lain kulihat iri,, bahkan benci melihat kebersamaan ini
kita adalah kita,, saat dunia seakan membuat ruangnya sendiri untuk kita
bermain..bercanda,,
berpijak pada bumi,, kita bangun istana cinta dengan senandung persahabatan
kita berjalan, meloncat sampai berjingkrakan.. euforia ini membuat kita lupa
bahwa pijakan ini mungkin merapuh
"lompatan mu begitu keras, teman.."
dan pijakan ini pun merapuh
"tidak,, bukan lompatan kita yang terlalu keras,, mungkin memang pijakannya yang terlalu rapuh.."
kalimat itu ku ulang-ulang terus di ingatan
karena ini penting,, karena ini berharga.. bukan kita yang harus dipersalahkan.. melainkan kondisinya saja
langit mendung itu dengan cepat berubah menjadi gelap.. pijakan yang rapuh menjatuhkan kita bersamaan..
kepercayaan kini bukan lagi pegangan,,
yang kita cari hanya kesalahan,, dan pemahaman semu akan cinta yang menjerumuskan
AKU RINDU
saat-saat dulu
AKU MAU
menggapai lagi masa lalu, karena
AKU adalah bagian dari keindahan yang memudar itu
"kepercayaan kini bukan lagi pegangan,,
ReplyDeleteyang kita cari hanya kesalahan,, dan pemahaman semu akan cinta yang menjerumuskan"
dibob saya benci kalimat itu,
knapa semuanya harus seperti ini?
mari kita tanya diri kita masing2.
tapi saya percaya, tuhan bekerja dengan caranya sendiri untuk membuat kita lebih kuat.
satu hal, jangan sampai kampus menjadi tempat yang tidak nyaman untuk kita singgahi lagi.