Kira-kira seminggu yang lalu, Final EURO yang di Gelar di Kiev Ukraina telah berlangsung dan mengukuhkan sang Juara bertahan sebagai pemenangnya. 4 gol tanpa balas berhasil dilesatkan Spanyol ke gawang Italia. Kemenangan tersebut terasa lebih manis dengan rekor-rekor baru yang tercipta. Diantaranya Spanyol merupakan Tim pertama yang mampu mempertahankan Juara. Juan Mata merupakan Pemain pengganti yang mampu mencetak gol dengan catatan waktu tercepat, dan Fernando Jose Torres yang merupakan pemain pertama yang berhasil mencetak gol di dua laga Final EURO.
Gue ga pengen bahas lebih lanjut
tentang pertandingan dengan membuat review macam tabloid Bola seperti di 2
Postingan sebelomnya. Selain emang udah basi (udah ampir seminggu) gue lebih
tertarik untuk membahas tentang idola baru gue. Iyyap, Fernando Torres.
Dibilang baru banget juga engga. Bukan karena dia main di Euro dan dapet sepatu
emas trs tiba-tiba gue suka. Gue tidak se labil itu. Untuk memperjelasnya, gue
akan menceritakan cerita yang sangat pentig, yaitu awal mula lengkap dengan
alasan mengapa akhirnya gue menyukai striker
Chelsea ini.
Ada banyak alasan orang bisa jatuh hati,
termasuk pada pemain sepak bola. ABG – ABG cewek nan labil jaman sekarang -yang sama sekali ga ngerti bola tapi jadi sok-sok demen terus beli jersey dan
dipake kuliah- biasanya jatuh hati sama
pemain bola karena wajahnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat pemain bola dengan jumlah Follower
twitter paling banyak adalah Ricardo Kaka. Walaupun kerap jadi cadangan di Madrid, muka KAKA emang ganteng
setengah Idup. Walopun ga bisa disangkal, attitude
Kaka yang oke bikin dia loveable
banget. Selain karena ganteng,
Kebanyakan orang menyukai pemain sepak bola karena Prestasi. Bisa di lihat dari
Fans Messi dan Christiano Ronaldo yang jumlahnya balapan. Dua-duanya hebat.
Dua-duanya berprestasi. Dua-duanya mempunyai banyak fans. Dua-duanya memiliki
banyak haters.
Alasan gue menyukai Torres jauh berbeda dengan Alasan gue menyukai Alesandro Del Piero. Gue menyukai Del dari kecil, dari pertama gue melek dan nonton bola. Ada juga sih faktor kelabilan bocah yang melihat sosok Del yang tampan sekali waktu itu. Sebaliknya, jatuhnya pilihan ke Fernando Torres awalnya karena
Kasihan. Yeah gue ulang sekali lagi dengan capslock KASIHAN. Bermula dari
iseng-iseng browsing perkembangan
liga inggris pertengahan musim lalu, gue membuka satu artikel yang membahas
tentang mandulnya Striker Chelsea yang dibeli dengan harga fantastis dari Liverpool. Sebagai tambahan, gue udah tau Torres
sebelomnya. Gue tau di dari Spanyol dan dia pencetak Gol tunggal Spanyol di
Final EURO 2008 saat Spanyol mengalahkan Jerman dan jadi Juara. Tapi karena gue
ga terlalu perhatian ke Chelsea
gue baru tau kalo prestasinya musim ini sangat terpuruk. Semenjak
penandatanganan kontrak, sampai gue baca artikel itu, Torres baru mencetak 3
Gol. Padahal sebelomnya dia sangat produktif di Liverpool.
Ini yang bikin gue penasaran. Ada
apa sama dia ?
Rasa penasaran ini yang bikin gue
terus-terusan browsing tentang
Torres. Melihat lagi perjalanan karirnya dari awal sampai ke Chelsea. Ngeliat gol-golnya di Youtube.
Mencari dan menemukan website
pribadinya. Mem-Follow Twitternya yg belom aktip. Semua pencarian tersebut akhirnya menyampaikan
gue pada sebuah kesimpulan. Wow, He’s so
talented. His downturn is about badluck and im sure he can fixed it.
Keyakinan gue itu membuat gue lebih jauh menyukai sosok Fernando Jose. Mulai
saat itu gue jadi rajin liat Chelsea
main dan sangat menunggu-nunggu dia mencetak gol. Dan bener aja, ga lama setelahnya
gue liat dia mencetak 3 gol dalam satu pertandingan yaitu saat lawan Queens
Park Rangers di akhir April 2012. Belom lagi aksinya pas lawan Barca di Semi
Final Piala Champions. Golnya di Injury Time memastikan Chelsea melibas Tim terbaik Dunia saat itu.
Kenyataan bahwa dia pemain cadangan yang baru beberapa menit di turunkan membuat
gol itu terasa lebih special.
Orang kalo udah jatuh hati
biasanya jadi stalker. Itu juga
terjadi sama gue. Setelah pada tahap menyukai Torres as a football player, gue
mulai memasuki kawasan pribadinya. Gue membaca-baca biografinya yang ada di
website dan juga mencari tau lingkup terdekatnya, yaitu keluarga. Dalam tahap
ini gue menjadi tambah seneng sama dia karena dia tipe-tipe sayang keluarga
(sotoy abis). Torres sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak yang lucu-lucu.
Bukan seperti pemain bola lain yang sibuk dengan model-model seksi, Torres
menikahi pacarnya yang merupakan teman dekatnya dari tahun 2001. Dua
anaknya bernama Nora dan Leonel.
Kecintaan Torres pada anak-anak bikin dia men-tatoo tangannya dengan nama
mereka. Pokoknya berbagai ke-unyuan sang ayah di dalam dan luar lapangan bikin
dia sangat pantas untuk dijadikan idola.
Setelah membawa Chelsea menangin FA CUP sama Champions
League, tantangan berikutnya ada di Piala Eropa. Awalnya gue agak ragu dia
bakal masuk di Squad Spanyol. Tapi gara-gara David Villa Cidera, Vincente Del
Bosque masukin Torres sebagai salah satu striker Spanyol. Di Piala Eropa pun
awalnya engga mudah. Spanyol yang bermain strategi ala “Barcelona” sangat kuat di lapangan tengah,
dan cenderung ga prioritasin striker. Di mayoritas pertandingan Piala Eropa,
Torres jadi Cadangan. Hanya di dua laga melawan Tim yang “tidak diunggulkan”
dia menjadi starter. Lagi-lagi, Ke-cadangannya malah memberikan berkah
tersendiri untuk Torres. Mencetak 3 gol dan satu Assist sebenarnya merupakan
pencapaian yang sama dengan Mario Gomes dari Jerman. Hanya saja Durasi
permainan yang lebih sedikit membuat Torres yang menjadi meraih Golden Boot
(Sepatu emas) di ajang 4 tahunan itu.
Hebatnya, setelah sepertinya
terpuruk, Torres justru menjadi pemain dengan Gelar terbanyak musim ini. Walopun
banyak menjadi cadangan, ia bisa berjaya di FA, Champions, EURO dan dapet
sepatu emas. Lebih dari itu, Torres menjadi pemain pertama yang bisa mencetak
gol di dua pertandingan Final EURO berturut-turut. Sebuah pencapaian luar biasa. Kalo lagi kaya gini,
gue rasanya mao ketawa yang kenceng di depan muka orang-orang yang menghina
keterpurukan Torres tahun lalu. Gue seneng banget akhirnya Torres bisa
membuktikan bahwa segala sindiran dan makian untuknya malah bikin dia terpacu
terus buat melakukan yang terbaik. Mudah mudahan tetep konsisten di musim depan.
Kalopun ga konsisten So what ? Yang
penting Torres udah berhasil mengukir sejarah, hal yang belom tentu bisa
dilakukan oleh pemain terbaik sekalipun.
Inti dari semua ini adalah, gue
punya idola baru. Bisa juga dibilang karena gue galau Del Piero pindah dari Juventus. Tapi bukan
berarti posisinya tergantikan karena Del
tetep numero uno. Gue sekarang ga sabar nunggu musim depan. Ga sabar buat tau
akhirnya DEL
pindah kemana. Dan ga sabar liat Torres di Chelsea. Adios Planet Football!!
Sources : Fernando Torres Official Website
No comments:
Post a Comment