Friday, March 5, 2010

Ribuan KILO dari rumahku..

ada hamparan pasir coklat mengkilat luas tak berbatas.
ada juga gunung-gunung dengan warna yang sama.
iya, ini yang namanya gurun.
Disini sepi sekali, hanya sesekali mobil yang lewat,
menandakan bahwa tempat ini berpenghuni.

aku melihat miring kearah depan. jalan itu tak berujung.
disini ribuan kilo dari rumahku


Sebelumnya di tempat ku menetap selama 3 hari, terdapat banyak pelajaran yang langsung kutelan mentah-mentah, tanpa kusaring lagi.
tentang raja dan rakyatnya,
tentang ibu dan anaknya,
tentang penjual dan pembeli
tentang petugas keamanan dan masyarakat sipil
tentang ALLAH dan hambanya,
juga tentang Nabi dan ummatnya

Medinnah, dalam sejarah, merupakan kotanya Rasullulah.
setelah tidak diterima untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam di Mekkah,
Rasullulah dan para sahabat hijrah dan di sambut di kota ini.
dari dulu, dari 1600 tahn yang lalu,, penduduk medinah sudah sangat mencintai rasullulah.
sampai sekaranng cinta itu tidak pernah berubah. tetap sama, dan diaplikasikan dengan konkrit dan nyata.

Medinah identik dengan masjid nabawi, yang terdapat makam rasulullah didalamnya.
tiap bagian dari tembok luarnya adalah lapisan emas.
momen yang paling ku suka adalah, ketika pilar-pilar besar luar biasa yang jumlahnya ratusan di depat masjid ini, terbuka dan membentuk peyung ketika panas mulai datang.
masjid ini selalu penuh terisi setiap jam-jam sholat wajib dan sunah.
banyak pedagang yang dengan santai meninggalkan dagangannya
untuk menunaikan kewajiban.

bagiku, medinah adalah kepatuhan.
ketuhanan yang maha esa tidak lagi dipertanyakan.
bukan karena mereka bodoh atau konvensional.
melainkan buat mereka, banyak hal yang lebih penting
dari hanya sekedar pertanyaan naif yang meragukan tuhan
hal itu adalah, pemahaman yang kokoh yang membuat kita yakin bahwa hidup ini adalah pengabdian kepada ALLAH.

bagiku, medinah adalah kerinduan
Rindu akan sosok pemimpin
yang dalam setiap langkahnya merupakan doa untuk kita
Medinah seperti rumahku, walaupun bukan.
ingin rasanya tinggal lebih lama lagi.
ya,, perpisahan dengan medinah sangat menyedihkan.


sekarang sudah gelap. mungkin sekitar jam 7 malam
Bis ini berjalan terus mesisir jalan tak terlihat.
semakin gelap. aku semakin tidak tahu ini dimana.
yang ku tahu, diluar terdapat bulan dengan lingkaran sempurna.
15 rabbiul awwal, pantas saja..
pemimpin rombongan menginformasikan bahwa
kami akan sampai tujuan sekitar 1,5 jam kedepan.
sekarang kepala ini kurasa seberat badanku.
aku mengantuk.
waktu yang ada cukup untuk istirahat.

Tempat ini ribuan kilo dari rumahku
tapi aku lebih kerasan
lebih bahagia
on my way to Makkah from medinnah
Somewhere, 15 Rabbiul Awwal 1431 Hijr