Saturday, July 7, 2012

Another Idol, Another Story


Kira-kira seminggu yang lalu, Final EURO yang di Gelar di Kiev Ukraina telah berlangsung dan mengukuhkan sang Juara bertahan sebagai pemenangnya. 4 gol tanpa balas berhasil dilesatkan Spanyol ke gawang Italia. Kemenangan tersebut terasa lebih manis dengan rekor-rekor baru yang tercipta. Diantaranya Spanyol merupakan Tim pertama yang mampu mempertahankan Juara. Juan Mata merupakan Pemain pengganti yang mampu mencetak gol dengan catatan waktu tercepat, dan Fernando Jose Torres yang merupakan pemain pertama yang berhasil mencetak gol di dua laga Final EURO.

Gue ga pengen bahas lebih lanjut tentang pertandingan dengan membuat review macam tabloid Bola seperti di 2 Postingan sebelomnya. Selain emang udah basi (udah ampir seminggu) gue lebih tertarik untuk membahas tentang idola baru gue. Iyyap, Fernando Torres. Dibilang baru banget juga engga. Bukan karena dia main di Euro dan dapet sepatu emas trs tiba-tiba gue suka. Gue tidak se labil itu. Untuk memperjelasnya, gue akan menceritakan cerita yang sangat pentig, yaitu awal mula lengkap dengan alasan mengapa akhirnya gue menyukai striker Chelsea ini.


Ada banyak alasan orang bisa jatuh hati, termasuk pada pemain sepak bola. ABG – ABG cewek nan labil jaman sekarang -yang sama sekali ga ngerti bola tapi jadi sok-sok demen terus beli jersey dan dipake kuliah-  biasanya jatuh hati sama pemain bola karena wajahnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan  melihat pemain bola dengan jumlah Follower twitter paling banyak adalah Ricardo Kaka. Walaupun kerap jadi cadangan di Madrid, muka KAKA emang ganteng setengah Idup. Walopun ga bisa disangkal, attitude Kaka yang oke bikin dia loveable banget.  Selain karena ganteng, Kebanyakan orang menyukai pemain sepak bola karena Prestasi. Bisa di lihat dari Fans Messi dan Christiano Ronaldo yang jumlahnya balapan. Dua-duanya hebat. Dua-duanya berprestasi. Dua-duanya mempunyai banyak fans. Dua-duanya memiliki banyak haters.

Alasan gue menyukai Torres jauh berbeda  dengan Alasan gue menyukai Alesandro Del Piero.   Gue menyukai Del dari kecil, dari pertama gue melek dan nonton bola. Ada juga sih faktor kelabilan bocah yang melihat sosok Del yang tampan sekali waktu itu.  Sebaliknya, jatuhnya pilihan ke Fernando Torres awalnya karena Kasihan. Yeah gue ulang sekali lagi dengan capslock KASIHAN. Bermula dari iseng-iseng browsing perkembangan liga inggris pertengahan musim lalu, gue membuka satu artikel yang membahas tentang mandulnya Striker Chelsea yang dibeli dengan harga fantastis dari Liverpool. Sebagai tambahan, gue udah tau Torres sebelomnya. Gue tau di dari Spanyol dan dia pencetak Gol tunggal Spanyol di Final EURO 2008 saat Spanyol mengalahkan Jerman dan jadi Juara. Tapi karena gue ga terlalu perhatian ke Chelsea gue baru tau kalo prestasinya musim ini sangat terpuruk. Semenjak penandatanganan kontrak, sampai gue baca artikel itu, Torres baru mencetak 3 Gol. Padahal sebelomnya dia sangat produktif di Liverpool. Ini yang bikin gue penasaran. Ada apa sama dia ?

Rasa penasaran ini yang bikin gue terus-terusan browsing tentang Torres. Melihat lagi perjalanan karirnya dari awal sampai ke Chelsea. Ngeliat gol-golnya di Youtube. Mencari dan menemukan website pribadinya. Mem-Follow Twitternya yg belom aktip.  Semua pencarian tersebut akhirnya menyampaikan gue pada sebuah kesimpulan. Wow, He’s so talented. His downturn is about badluck and im sure he can fixed it. Keyakinan gue itu membuat gue lebih jauh menyukai sosok Fernando Jose. Mulai saat itu gue jadi rajin liat Chelsea main dan sangat menunggu-nunggu dia mencetak gol. Dan bener aja, ga lama setelahnya gue liat dia mencetak 3 gol dalam satu pertandingan yaitu saat lawan Queens Park Rangers di akhir April 2012. Belom lagi aksinya pas lawan Barca di Semi Final Piala Champions. Golnya di Injury Time memastikan Chelsea melibas Tim terbaik Dunia saat itu. Kenyataan bahwa dia pemain cadangan yang baru beberapa menit di turunkan membuat gol itu terasa lebih special.

Orang kalo udah jatuh hati biasanya jadi stalker. Itu juga terjadi sama gue. Setelah pada tahap menyukai Torres as a football player, gue mulai memasuki kawasan pribadinya. Gue membaca-baca biografinya yang ada di website dan juga mencari tau lingkup terdekatnya, yaitu keluarga. Dalam tahap ini gue menjadi tambah seneng sama dia karena dia tipe-tipe sayang keluarga (sotoy abis). Torres sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak yang lucu-lucu. Bukan seperti pemain bola lain yang sibuk dengan model-model seksi, Torres menikahi pacarnya yang merupakan teman dekatnya dari tahun 2001. Dua anaknya  bernama Nora dan Leonel. Kecintaan Torres pada anak-anak bikin dia men-tatoo tangannya dengan nama mereka. Pokoknya berbagai ke-unyuan sang ayah di dalam dan luar lapangan bikin dia sangat pantas untuk dijadikan idola. 

 
Setelah membawa Chelsea menangin FA CUP sama Champions League, tantangan berikutnya ada di Piala Eropa. Awalnya gue agak ragu dia bakal masuk di Squad Spanyol. Tapi gara-gara David Villa Cidera, Vincente Del Bosque masukin Torres sebagai salah satu striker Spanyol. Di Piala Eropa pun awalnya engga mudah. Spanyol yang bermain strategi ala “Barcelona” sangat kuat di lapangan tengah, dan cenderung ga prioritasin striker. Di mayoritas pertandingan Piala Eropa, Torres jadi Cadangan. Hanya di dua laga melawan Tim yang “tidak diunggulkan” dia menjadi starter. Lagi-lagi, Ke-cadangannya malah memberikan berkah tersendiri untuk Torres. Mencetak 3 gol dan satu Assist sebenarnya merupakan pencapaian yang sama dengan Mario Gomes dari Jerman. Hanya saja Durasi permainan yang lebih sedikit membuat Torres yang menjadi meraih Golden Boot (Sepatu emas) di ajang 4 tahunan itu.

Hebatnya, setelah sepertinya terpuruk, Torres justru menjadi pemain dengan Gelar terbanyak musim ini. Walopun banyak menjadi cadangan, ia bisa berjaya di FA, Champions, EURO dan dapet sepatu emas. Lebih dari itu, Torres menjadi pemain pertama yang bisa mencetak gol di dua pertandingan Final EURO berturut-turut.  Sebuah pencapaian luar biasa. Kalo lagi kaya gini, gue rasanya mao ketawa yang kenceng di depan muka orang-orang yang menghina keterpurukan Torres tahun lalu. Gue seneng banget akhirnya Torres bisa membuktikan bahwa segala sindiran dan makian untuknya malah bikin dia terpacu terus buat melakukan yang terbaik. Mudah mudahan tetep konsisten di musim depan. Kalopun ga konsisten So what ? Yang penting Torres udah berhasil mengukir sejarah, hal yang belom tentu bisa dilakukan oleh pemain terbaik sekalipun.

Inti dari semua ini adalah, gue punya idola baru. Bisa juga dibilang karena gue galau Del Piero pindah dari Juventus. Tapi bukan berarti posisinya tergantikan karena  Del tetep numero uno. Gue sekarang ga sabar nunggu musim depan. Ga sabar buat tau akhirnya DEL pindah kemana. Dan ga sabar liat Torres di Chelsea. Adios Planet Football!!


              Wallpaper Via Bola.net