Tuesday, August 30, 2011

(>,<) Soul Mate

maybe its intuition
some thing you just dont question
like in your eyes, i see my future in an instant
and there it goes, i think i found my best friend
i know that it might sound more than a little
crazy but i believe

i knew i loved you before i met you
i think i dreamed you into life.
i knew i loved you before i met you
i have been waiting all my life

there just no rhyme or reason
only a sense of completion
but in your eyes i see a missing pieces
i've searching for
i think i found my way home
i know that it might sound more than a little
crazy but i believe

i knew i loved you before i met you
i think i dreamed you into life
i knew i loved you before i met you
i have been waiting all my life

a thousand angles dances around you
i am complete now, i found you


Savage Garden, I knew I loved you

Monday, August 22, 2011

Al Ahzab : 56

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)

Allah aja bershalawat.

Malaikat Juga bershalawat.

Kenapa kita harus berfikir dua kali.??

:D

Saturday, August 13, 2011

Thaif

Pada tahun 10 kenabian, Rasulullah dan Zaid Ibn Haritsah memutuskan untuk melebarkan sayap dakwah ke daerah Thaif. Salah satu kota di Arab ini merupakan daerah pegunungan. Kurang lebih perjalanan 3 hari 3 malam dengan menggunakan unta, mereka pun akhirnya berhasil bertemu dengan raja yang berkuasa di Thaif.

Apa yang membawa kalian ke sini ?

maksud kami kedatangan kami adalah untuk mengabarkan berita penting.

Apa itu ?

Kami akan mengabarkan bahwa Sesungguhnya tiada tuhan selain Allah. Dan saya, Muhammad, adalah utusannya.

Sejenak ruangan itu diam dan hening. Penguasa Thaif tersebut tadinya hanya tersenyum kecil. Namun beberapa detik kemudian dia tertawa terbahak-bahak. Diikuti pula oleh semua pengikutnya.

Apa kau gila, kalaupun Allah mengutus utusannya ke bumi, mengapa harus kau? Pria kurus yang kecil. Masih banyak pemuda Quraisy yang gagah dan besar-besar.

Zaid dan Rasulullah hanya bisa terdiam. Mereka pun di usir tak lama setelahnya. Bukan hanya itu, para penguasa Thaif menyuruh anak-anak melempari Rasulullah dan zaid dengan bebatuan. Mereka yang baru saja tiba dari perjalanan jauh tidak bisa cepat berlari, sehingga baru-batu yang dilemparkan tepat mengenai badan-badan dan melukai mereka bahkan sampai mengeluarkan darah. Mereka pun akhirnya dapat bersembunyi dibalik bebatuan yang tidak terlihat oleh gerombolan anak tadi.

Ketika mereka duduk dibelakan batu datanglah Malaikat yang menghampiri Rasulullah.

Wahai Rasulullah, Dengan besarnya cinta Allah kepadamu, Apabila kamu mau, akan aku tabrakkan gunung-gunung ini sehingga hancurlah Thaif

Tidakk.. tidakk.. sungguh mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Jika mereka tahu, pasti tidak akan begini. Lagipula, kalaupun sekarang mereka tidak percaya kepadaku, mungkin saja nanti ada diantara keturunan mereka yang akan percaya.

Malaikat pun naik lagi ke langit. Rasulullah kembali terengah-engah karena kelelahan.

Apakan kau baik-baik saja wahai Rasulullah

Tidak apa-apa Zaid. Aku baik-baik saja

Zaid menatap orang yang sangat di hormatinya itu. Badannya bersimbah darah. Giginya patah. Matanya mulai berair. Namun wajahnya masih tersenyum. Tidak lama kemudian, Rasulullah pun mengangkat tangannya dan berdoa :

Ya Allah, Aku memohon ampun atas keterbatasanku dalam penyelesaian segala urusan. Tapi aku Pasti akan baik- baik saja selama Engkau tidak marah kepadaku

Tuesday, August 2, 2011

Aku dan pikiran ku,

Dunia ini semakin gila, pikiran ku mengulang ulang perkataan itu. Aku diam tanpa gerak-gerik pemberontakan. Berpura-pura menganalisa semua yang telah ada. Orang-orang dengan kesombongannya, dan aku dengan kebodohanku. Kebodohan ku mempunyai muara tujuannya. Aku tau dan aku mengerti. Namun, kondisi sekarang yang semakin gila ini mendefinisikan aku sebagai defiant. Tentu saja aku, dan pikiranku. Berbagai kenyataan yang konspiratif sekarang meluap namun aman tak terpecahkan. Fakta itu berputar-putar disekitaran kebohongan yang merajalela. Aku dan pikiranku tak lagi menganalisa. Aku kini bertanya, mengapa Tuhan? Mengapa tidak kunjung kau buktikan. Tunjukkan kehadiranMu sampai akhirnya mereka bisa merasakan cinta dan rindu yang bukan sekedar lelucon.

Aku kembali merenungi kembali konsep berpikir mereka. Setelah mendapatkan jawabannya justru aku yang ketakutan. Aku takut pada orang-orang yang terlalu jumawa dengan pemikiran logika, sedangkan hatinya tidak diajak berdiskusi sama sekali.