Saturday, May 14, 2011

IF I WERE A BOY

You don't listen to her
You don't care how it hurts
Until you lose the one you wanted
'Cause you're taking her for granted
And everything you had got destroyed
But you're just a boy

If I Were a Boy- Beyonce Knowles


Dibawah ini akan gue tuliskan beberapa impian gue. Khusus yang ini agak special. Ini adalah hal-hal yang gue akan lakukan, tapi kalo gue terlahirkan sebagai seorang laki-laki.

1. Its weird. I know. but first of All, gue pengen jadi Polisi. Iya, emang gue tau kalo cewe juga bisa jadi polisi. Hanya saja di Indonesia, kalo mao jadi Polisi perempuan tidak di perkenankan menggunakan Jilbab, Kecuali yang akan di tugaskan ke Nangroe Aceh Darusalam. (NAD). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat disini. Pertanyaan Selanjutnya Kenapa gue mao jadi Polisi ? Yup jawabannya karena gue pengen jadi Investigator atao Penyelidik/Penyidik atau bahasa kerennya Detektif. Semenjak meneliti keseharian penyidik untuk Tugas Akhir, gue jadi tau kalo sebenernya kehidupan mereka itu seru banget. Pergi dari satu daerah ke daerah lain, menyamar, membuntuti target, yang tadinya gue Cuma lihat di tipi (detective Conan - red). Selama penelitian itu gue melihat secara langsung pembagian tugas, dan bagaimana mereka menganalisis suatu kasus. Dan gue bangga, ternyata mereka (Penyidik BNN) sangat keren. Dengan mobilisasi tingkat tingi dan kemampuan menganalisis yang oke, Para penyidik menyelesaikan berbagai macam kasus yang ada.

Polisi Wanita yang bertugas di NAD


2. Kalo gue laki-laki, gue juga pengen banget jadi Muadzin. Muadzin itu adalah sebutan untuk orang yang mengumandangkan Adzan di Masjid atau Mushola. Alasannya Simpel, karena gue suka mengeluarkan suara gue. Yeahh.. gue suka nyanyi, tapi ga suka jadi penyanyi. Andai saja perempuan diperkenankan untuk melakukan Adzan, InsyaAllah gue pengen banget jadi orang beruntung yang mengumandangkannya. Tapi aturan ALLAH dibuat bukan untuk dipertanyakan. Gue yakin, yang sudah ditetapkan itu yang terbaik, termasuk mengenai Adzan yang hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.


3. Kalo gue laki-laki gue mao jadi Atlet dengan serius. Gue ga akan setengah-setengah. Entah Basket atau Sepak Bola, gue punya mimpi buat jadi Atlet yang terkenal. Ikut IBL atau ISL. Berkompetisi setiap hari, and paid for it. Oke – oke, gue tau, kalo jadi atlet, perempuan juga bisa. Dimanapun, siapapun, asal punya bakat dan kemauan untuk berlatih terus. Tapi Buat gue, mayoritas kehidupan perempuan seharusnya dihabiskan di dalam rumahnya. Menjaga anak-anaknya, mengurus suaminya, Bertanggung jawab pada orangtuanya. Bukan gue menganggap perempuan ga pantes jadi Atlet lho ya, hanya saja prioritas setiap orang berbeda-beda. Menjadi Atlet menurut gue merupakan tanggung jawab yang sangat besar. selain kepada tim kita juga mempunyai tanggung jawab kepada pelatih, suporter, dan banyak pihak lain. Dan gue bukan orang yang pintar dalam membagi waktu, juga ga bisa multi tasking. Memiliki banyak tanggung jawab akan memperheboh keseharian gue.

Gue juga pengen bisa salto kaya gini nih : D


4. yang terakhir, kalo gue laki-laki, gue akan berusaha sekuat mungkin untuk ga nyakitin perempuan. (oke guys, ini part yang paling sinetron). Entah ibu, adek, kakak, Istri, temen, orang yang kita sayang, atao ibu-ibu dijlanan. Perempuan itu hadir dengan keistimewaan yang ga dimiliki laki-laki. Perempuan itu bisa merasa tersakiti dengan banyak cara. Bahkan dengan melakukan hal-hal yang engga kalian sangka bahwa itu adalah masalah.

*Kalo Jadi ayah, gue akan sekuat tenaga menjaga anak perempuan gue

*Kalo jadi Anak, gue akan sujud berbakti kepada Ummi gue, dan ga akan membiarkan satu tetespun airmatanya keluar karena mikirin gue.

*Kalo jadi Kakak gue akan memberikan contoh yang baik kepada adek perempuan gue.

*Kalo jadi suami, gue akan jadi Imam buat istri gue (ini harapan yang standar banget emang)

*Kalo jadi temen, gue akan menghargai temen perempuan gue.

*Dan sebagai lelaki, gue akan bersikap bijak dalam menanggapi perasaan gue apabila jatuh cinta pada seseorang. Gue akan berusaha berhati-hati dalam melakukan pergerakan. Karena kalo sampe salah langkah, sangat besar kemungkinan gue akan menyakiti perasaannya.

*yah, namanya juga impian, pasti yang bagus-bagus ya kan. : D