Thursday, December 8, 2011

Ibnu Mas'ud

Para sahabat berkumpul untuk mendiskusikan siapa yang kira-kira berani membaca Al-quran di depan ka’bah. Karena penjagaan dari abu Jahal dan teman-temannya yang begitu ketat, membaca Al-quran menjadi hal yang sangat sulit di lakukan. Akhirnya ada salah satu dari mereka yang memberanikan diri untuk membacanya. Namanya Ibnu Mas’ud. Perawakannya yang paling kecil bila dibandingkan dengan sahabat lainnya.

Setelah mendapatkan izin dari Rasulullah, Ibnu Mas’ud pun memberanikan diri membaca Al-quran dengan lantang di depan Ka’bah. Merasa terganggu dengan yang dilakukan ibnu Mas’ud, Abu Jahal mendekatinya dan menyuruhnya untuk berhenti. Ibnu mas’ud tidak gentar dan terus membaca. Abu Jahal menunduk dan kembali memperingatkan Ibnu Mas’ud untuk berhenti. Ibnu mas’ud tetap dengan pendiriannya. Walaupun dengan suara yang mulai bergetar, beliau tetap membacakan al-quran. Setelah habis kesabaran, akhirnya Abu Jahal memukul Ibnu Mas’ud sampai terpental. Dari telinganya keluar darah. Ibnu mas’ud tetap membaca sampai akhirnya badannya tidak kuat lagi menahan sakit dan pingsan di hadapan Abu Jahal.

Mendengar peristiwa yang dialami sahabatnya, Rasulullah menghampiri Ibnu mas’ud. Rasulullah mengusap telinga Ibnu Mas’ud dan berkata :

“tenang saja sahabatku, akan tiba waktunya untukmu”

Apa yang disampaikan Rasulullah pun menjadi kenyataan. Ketika perang Badar, Abu Jahal tumbang di tangan Rasulullah. Beliau pun meminta sahabat untuk memanggil Ibnu Mas’ud.

“Inilah kewajibanmu wahai sahabatku, bunuhlah dia dengan baik “

Ibnu Mas’ud dengan badannya yang kecil menungggangi badan Abu Jahal dan bersiap untuk memotong lehernya. Namun disaat yang sama Abu Jahal meminta Ibnu Mas’ud untuk mendekatkan kepalanya. Subhanallah, Mungkin dia mau bertaubat. Pikir Ibnu Mas’ud. Tetapi kenyataannya berbeda. Dalam keadaan yang terjepit, bu Jahal berkata :

“Katakan Pada sahabatmu (Rasulullah), Aku adalah musuhnya, di dunia dan akhirat”

Mendengar perkataannya, tanpa pikir panjang, Ibnu Mas’ud langsung memenggal kepala Abu jahal, dan membawanya kehadapan Rasulullah.

“Kau tahu, wahai Rasulullah, sebelum aku penggal kepalanya, dia berkata bahwa ia adalah musuhmu di dunia dan akhirat”

Rasulullah hanya tersenyum dan berkata

“Ternyata Firaun untuk umatku jebih jahat dibandingkan Firaun untuk Ummat Nabi Mussa”*

------------------------------------------------

*Firaun di Zaman Nabi Musa memohon ampunan kepada Allah ketika dia dan pasukannya gagal menangkap Nabi Mussa dan tenggelam di lautan.