Monday, January 31, 2011

Innocent memory wont go away

Don't walk in front of me, I may not follow.

Don't walk behind me, I may not lead.

Just walk beside me and be my friend.-- Albert Camus

Sebenernya gue paling ga demen nih saat-saat kaya gini. Termehek-mehek. Selalu kepikiran. Mulai (lagi) ngebayangin yang engga-engga.

Yah,, apa lagi namanya kalo bukan merasakan sesuatu dari hati yang paling dalam terhadap seseorang sehingga ia menjadi objek yang selalu menjadi focus pemikiran kita hingga makan pun tidak enak, tidur pun tidak nyenyak, minum jadi kembung, sendok ketuker sama garpu, kulkas jadi ga dingin sehingga nasi jadi basi.

Ia, maksud gue a simple thing called falling in love.

Pada awalnya, gue sangat menghargai kalimat sakti itu (fall in love) sebagai sesuatu yang tinggi, indah, bukan sesuatu yang bisa dipermainkan, tidak bisa digantikan begitu saja, pokoknya segala macem yang bagus2 deh. Tapi kenyataannya, mendengar cerita-cerita teman, melihat pengalaman mereka secara langsung, dan mengamati perkembangannya, gue jadi sangat meragukan. Bisa dibilang sekarang gue udah kehilangan kepercayaan sekitar 80 % terhadap yang namanya cinta-cintaan. Karena faktanya, setelah terjatuh terjembab gara-gara ditinggal kawin oleh someone who used to be the one, gue fine-fine aja dan menjalani hidup ini dengan saik bais ya kan.. hehehe..

Ahhh.. tapi ya ini, godaan menjelma menjadi fenomena alam yang udah gue jelaskan panjang dan lebar di atas. Piff. Seonggok pipi lucu dengan badan yang tak lagi segemuk dulu muncul di hadapan. Dengan senyum yang sama, dan suara yang sama. Ketemu sama dia kaya masuk ke dalam ruangan lapuk yang lama ga ada penghuninya. Berdebu tapi ngangenin. Ada memori yang berusaha buat di lupain tapi tetap ada dan ga mau pindah. Memori tentang dia buat gue lebih indah dari sekedar cinta-cintaan. Lebih jujur dari sekedar pengakuan sayang. Dan lebih ngangenin dari LDR (long distance relationship). Ahahahaha.

Detail memori tentang dia cukup gue aja yang simpen. Karena ga penting juga kalo di beber-beberin. But, its was difficult for me to erased the moments we had together in the past. Tapi (lagi) gue yakinin kalo sekarang yang terjadi sama gue bukan lagi pall in lop.. hehe.. tapi lebih ke rasa sayang terhadap seorang sahabat lama. Atau rasa kangen pengen main-main kaya dulu lagi. Pulang bareng. Pokoknya yang lucu-lucu, tanpa perasaan aneh-aneh yang bikin pertemanan jadi rusak berantakan.

Hey fiend, I’m not the one who always stay by your side

But you know , the first heart who feel what you feel is mine