Tuesday, August 2, 2011

Aku dan pikiran ku,

Dunia ini semakin gila, pikiran ku mengulang ulang perkataan itu. Aku diam tanpa gerak-gerik pemberontakan. Berpura-pura menganalisa semua yang telah ada. Orang-orang dengan kesombongannya, dan aku dengan kebodohanku. Kebodohan ku mempunyai muara tujuannya. Aku tau dan aku mengerti. Namun, kondisi sekarang yang semakin gila ini mendefinisikan aku sebagai defiant. Tentu saja aku, dan pikiranku. Berbagai kenyataan yang konspiratif sekarang meluap namun aman tak terpecahkan. Fakta itu berputar-putar disekitaran kebohongan yang merajalela. Aku dan pikiranku tak lagi menganalisa. Aku kini bertanya, mengapa Tuhan? Mengapa tidak kunjung kau buktikan. Tunjukkan kehadiranMu sampai akhirnya mereka bisa merasakan cinta dan rindu yang bukan sekedar lelucon.

Aku kembali merenungi kembali konsep berpikir mereka. Setelah mendapatkan jawabannya justru aku yang ketakutan. Aku takut pada orang-orang yang terlalu jumawa dengan pemikiran logika, sedangkan hatinya tidak diajak berdiskusi sama sekali.