Friday, July 19, 2013

Kisah Jumat ini.

Waktu itu hari terakhir latihan basket sebelum intensif BTA mulai minggu depannya. Sekolah kami masih penuh sama pelajar bahkan ada beberapa alumni yang duduk duduk deket pos satpam. Ada sekelompok yang tidak asing. Mereka ketawa ketiwi di pos sambil bercerita sesuatu yang seru. Gue mengenali mereka sebagai gerombolan kakak kelas yang rusuh namun berprestasi karena beberapa diantaranya lulus dalam SPMB. Melewati mereka gue menyapa dan menanyakan kabar. Pembicaraan setelahnya tidak terlau gue ingat kecuali salah satu diantara mereka memberi tahu tips dan trik dalam mengisi soal tes tersebut. 

"Kalo SPMB yang penting lo tenang dan jangan panik" 

Kakak kelas ini rupanya paham betul salah satu permasalahan dalam idup gue . Iya, panik. 

Salah satu diantaranya akhirnya ngasi gue tau trik supaya bisa lulus. 

" pertama lo isi semua yang lu tau. Jangan ada yang ngasal dulu. Nah buat soal matematika yang susah itu. Sisanya lo buletin kolom yang sama setiap 5 nomor" 

Ide ini gila. 

Kalo nyangkut banyak emang bakal berhasil. 
Tapi kalo justru salah semua, impian gue masuk Ui taruhannya. 

Setelah berpikir keras akhirnya gue putuskan buat ikutin trik itu. Dan akhirnya  nama gue nyangkut juga di koran edisi 8 Juli 2006. 

Tulisan ini bukannya gue mao ngajak orang supaya berani berspekulasi. Gue hanya menggambarkan rasa berterima kasih pada kakak kelas itu. Gue tau dia berhasil masuk negeri bukan beruntung seperti gue. Dan jasanya akan gue inget terus. Berhasil masuk universitas negeri itu hadiah dari Allah buat gue. Namun dalam memberikan hadiah, Allah kadang mengutus manusia lain sebagai sarananya. Dan untuk kasus ini, dia termasuk salah satunya. 


Namanya Eko Jatmika. Satu tahun diatas gue. Telah menikah dan istrinya sedang mengandung. Dan baru saja menghadap Sang Maha Baik kemarin Sore. 

Mendengar kabar meninggalnya gue langsung nangis mengingat betapa lucu-nya dia kalo lagi becanda-canda sama temennya. Mengingat,, hmmm engga sih ga terlalu banyak yang bisa di ingat selain  tips yang dia kasi ke gue. 


Selamat Jalan eko. Semoga tempat terbaik yang dituju. Sungguh tidak ada hari yang lebih baik untuk bertemu sang pencipta dibanding pada hari jumat di bulan Ramadhan. 

Thursday, July 18, 2013

Aku mau Mekdi.

Jalan itu seperti dibuat untuk kami, Sepi dan hanya diterangi lampu gedung-gedung yang dibantu cahaya bintang. Kami menyusuri jalan menuju gerbang. Sebenarnya ada yang ingin aku katakan. "Bagaimana kalau kita makan Mekdi?". Namun itu hanya sekedar di hati, tanpa berani aku katakan lagi. Saat itu, aku lapar.