Tuesday, November 1, 2011

Its Not How To Play, But How We Practice



Tim Basket Putri Krim untuk Olimfis 2011 bersama gue, mamang dan bobby



Tahun ini, tim basket putri Krim dapet juara ke2 di Olimfis. walopun kalah di Final (lagi-lagi) pas lawan ADM, ini pencapaian terbesar selama beberapa tahun terakhir. Sebenernya gue emang udah ga main. Hehehe.. tapi ga tahan banget kalo denger ada latihan-latihan yang masih mungkin gue datangi. Dan gue pun ikut berlatih bersama mereka.

ngomong2 soal latihan, gue pengen cerita sedikit tentang pengalaman gue berlatih olahraga yang satu ini. Pertama kali gue berlatih basket itu pada saat gue masuk SMP. Sebenarnya selain Michael Jordan jago banget, ga ada hal lain yang gue tau dari olahraga ini. Berhubung di SMP gue harus ikut ekskul, gue pilihlah basket.

Pelatih SMP gue namanya Jimson Purba. Dia juga guru Olah raga. Hari pertama pak JP (panggilan akrab beliau) kualahan karena yang daftar ekskul ini hampir 60 orang. Karena itu pak JP membaginya menjadi dua tim latihan. Perempuan dan laki-laki. Ada tiga poin penting yang disampaikan oleh pelatih gue itu, yang akan gue share disini. Tiga poin ini memang sebertinya sepele. Namun percaya sama gue, ini adalah inti dari permainan basket yang sebenernya *pasang muka sotoy*

  1. Hal pertama yang pelatih gue ajarkan waktu itu adalah mengakrabkan diri dengan bola. Atau bahasa kerennya, let the ball be your friend. Konsep itu pak JP aplikasikan dengan menyuruh kami dribble di tempat selama beberapa menit (baca: lama banget) jujur aja, gue sempet bĂȘte pas disuruh dribble lama2. Pliss deh pak, emang sih gue ga tau apa2 soal basket, tapi kalo Cuma dribble doing mah gue bisa <--- pikir gue saat itu. Setelah itu pak JP menyuruh kami mendribble dari ujung lapangan ke ujung lainnya. Begitu terus sepanjang latian. Boro-boro mau game, latihan masukan bola ke keranjang aja belom pak JP perintahkan ke pada kami di awal2 latihan. Alhasil banyak sekali yang mengundurkan diri saat di beberapa minggu pertama. Tapi untungnya gue bukan salah satu diantara mereka. Yeah!

  1. Hal kedua yang diajarkan Pak JP adalah jangan maruk. Hal ini pak JP ajarkan ke kami melalui tehnik2 passing ato operan. Dari beberapa tehnik passing yang ada, yang paling di tekankan ke kami adalah 3 passing utama yaitu : Bounce Pass, Over Head pass, dan Chest Pass.
    • Chest Pass adalah passing yang dilakukan dari depan dada. Untuk memperkuat operan pak JP menginstruksikan kami untuk mengedepankan salah satu kaki sebagai bantuan supply tenaga
    • Bounce pas adalah passing memantul. Biasanya tehnik pasiing ini dilakukan apabila lawan kita ternyata tebih tinggi. Atau ketika operan dada (chest pass) sedag tidak mungkin dilakukan.
    • Over head Pass adalah passing dilakukan untuk jangkauan yang tinggi.

  1. Hal ke tiga yang juga penting adalah jangan takut buat shooting. Menurut pak JP, kadang orang yang jago, kalah sama orang yang berani. Orang jago yang kebanyakan mikir akan banyak ruginya. Tentunya, untuk jadi orang yang berani kita harus tahu tekniknya. Pak JP mengajari kami mulai dari cara megang bola, pengarahan lemparan, sampe penggunaan kaki untuk memompa tenaga supaya lemparannya kenceng. Khusus untuk free throw, pak JP mengajari kami satu per satu. Dia menginstruksikan kami untuk melempar ke arah ring tanpa melompat dari jarak yang sangat dekat. Terus menerus sampai bolanya masuk. Apa bila bolanya masuk, kami mundur sedikit, lalu mencoba memasukkan bolanya lagi. Apabila masuk lagi, mundur lagi. Begitu terus sampai di garis free throw. Menurut pak JP, melempar bola ke keranjang itu juga butuh feel. Hal di atas pak JP ajarkan agar kami terbiasa mengukur kekuatan lemparan dari berbagai jarak. Khususnya pada saat free throw.

Setelah tiga hal diatas, pertemuan2 berikutnya kami lakukan dengan berlatih pola, lalu pemilihan tim inti, pertandingan-pertandingan dan sebagainya. Semua yang diajarin sama pak JP melekat di otak di setiap latihan. Di setiap pertandingan. Bahkan sampe sekarang.

Selama 3 tahun di SMP 216, yang paling berkesan buat gue memang saat2 gue berlatih dan tanding basket. Sekolah gue itu sangat mendukung segala kegiatan2 siswanya. Setiap pertandingan kami selalu diantar oleh bus yang disewa khusus, Lengkap dengan makan siang. bahkan kepala sekolah selalu melepas kami setiap akan berangkat ke pertandingan. Beliau mengingatkan kami untuk bermain dengan baik dan semangat untuk sekolah kami tercinta. Karena dukungan itu, prestasi kami pun lumayan. Yang paling tinggi adalah juara 2 DKI untuk putri dan juara 1 DKI untuk putra. Semua engga lepas dari jasa Pak JP dan dukungan dari sekolah.


I present this post for my beloved teacher, Mr. Jimson Purba

You’ve teach us how to pass and dribble.

To become a better player each game.

May you Rest In Peace, Sir. Your dedication is unforgettable